Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat melakukan pengukuran!

 Sebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum dan saat melakukan pengukuran!


Menyiapkan Alat Ukur...Menyamakan dengan Ukuran SI

Jadikan Jawaban Terbaik ya


1. Menentukan objek pengukuran
2. Menentukan besaran yang akan di ukur
3. Menentukan alat ukur sesuai besaran
4. Pastikan menggunakan satuan SI
5. Melakukan pengukuran dengan melihat secara tegak lurus dengan objek yang di ukur
6. melakukan pengukuran yang berulang untuk menentukan nilai lebih kongkret

Hal - Hal Yang Harus Diperhatikan Pada Saat Pengukuran Komponen Otomotif


Fungsi pengukuran adalah untuk melihat kondisi komponen yang ada dengan membandingkan nilai spesifikasi komponen yang baik. Dengan pengukuran yang baik dan benar, maka kita dapat mendiagnosis sebuah komponen apakah layak dipakai atau tidak. Oleh karena itu, untuk mendapatkan hasil yang maksimal kita harus memperhatikan beberapa hal penting sebelum pengukuran.

Poin-poin untuk diperhatikan saat mengukur:

    Masukkan alat pengukur ke part yang hendak diukur pada sudut yang tepat
    Dapatkan sudut yang tepat dengan menekan alat pengukur saat menggerakkannya melawan part yang hendak diukur
    Gunakan rentang yang tepat
    Saat mengukur tegangan atau arus, mulailah dengan rentang tinggi dan atur ke bawah. Nilai pengukuran harus dibaca dari cakra angka (dial) yang sesuai untuk rentang tersebut
    Saat membaca nilai pengukuran, pastikan bahwa tingkat mata Anda berada pada sudut yang tepat pada cakra angka (dial) dan penunjuk.

perawatan alat ukur

Agar alat ukur dapat diapakai dengan maksimal, maka kita harus merawat dan meletakkan alat ukur sesuai dengan fungsinya masing-masing. Karena jika kita salah dalam merawatnya, maka kemungkinan besar alat tersebut ketika dipakai tidak akan maksimal.

Oleh karena berikut ini yang harus anda lakukan dalam pewaratan alat-alat ukur :

    Jangan menjatuhkan atau memukulnya. Hal ini untuk alat-alat yang  presisi, karena  dapat merusak bagian dalam part
    Hindari menggunakan atau menyimpannya pada temperatur tinggi atau kelembaban tinggi. Alat tersebut dapat berubah bentuk bila berada pada temperatur tinggi
    Bersihkan alat setelah menggunakannya, dan letakkan ke posisi semula. Letakkan alat hanya setelah dibersihkan dari oli atau limbah produk. Semua alat yang digunakan harus dikembalikan ke kondisi semula, dan perlengkapan dengan kotaknya harus diletakkan di dalam kotaknya. Alat-alat pengukur harus disimpan di tempat yang telah ditentukan. Bila alat-alat tersebut hendak disimpan dengan waktu yang lama, berikan oli perlindungan karat bila diperlukan, dan lepas baterai.

 5 Hal yang Perlu Diperhatikan pada Pengukuran Survey Terestris dengan Alat Teodolit
Pada kesempatan ini saya akan membahas topik yang lebih "membumi", topik yang berkaitan dengan survey terestris. Alih-alih membahas software canggih dan teknologi mutakhir, saya hanya akan sekedar sharring mengenai hal-hal yang perlu diperhatikan surveyor dalam pengambilan data pada pengukuran survey terestris, terutama dengan menggunakan alat teodolit. Semoga berkenan :)

1. Perencanaan
Sebelum melakukan pengukuran, sudah seharusnya surveyor wajib melakukan perencanaan terhadap pengukuran ataupun survey yang akan dilakukan. Melakukan perencanaan dengan baik berarti pekerjaan survey yang akan dilakukan telah selesai 50%, dan 50% sisanya diselesaikan pada saat pelaksanaan survey itu sendiri. Perencanaan tersebut meliputi rencana kerja, waktu, jumlah tenaga, biaya, metode pengukuran, perlatan yang digunakan, dan sebagainya.

2. Konsep & Metode Pengukuran
Pahami dengan sunguh-sungguh konsep dan metode pengukuran atau pengambilan data yang akan dilakukan. Jenis poligon apa yang akan anda pakai, terbuka atau tertutup. Jika tertutup, apakah terikat sempurna atau terikat sebagian. Jika melakukan pengukuran sipat datar, metode apa yang akan dipakai, pergi pulang atau double stand, terbuka atau tertutup. Masih banyak lagi mengenai metode pengukuran yang bisa anda pelajari dan terutama: harus anda pahami!!
Pengalaman saya, masih banyak surveyor yang bahkan sudah bekerja bertahun-tahun bahkan tidak mengerti bagaimana caranya menutup poligon, tidak mengerti apa itu poligon terikat sempurna, tidak mengerti bagaimana syarat titik acuan (BM) yang diperbolehkan untuk dijadikan acuan, bahkan ada yang hanya mengambil data hanya dengan membaca benang tengah dari bacaan rambu. Sungguh luarrrrrr biasa, padahal sehari-hari mereka melakukan pekerjaan survey tapi tidak paham maksud dan konsep dari pekerjaan tersebut.
Pengambilan data ukur (terutama dengan alat teodolit dan waterpas) adalah pekerjaan yang gampang, sangat gampang malah. Anda hanya perlu mendirikan alat disuatu titik, lakukan centering point, setting alat, lakukan pengambilan data di titik belakang, depan, dan titik-titik lainnya, ukur tinggi patok, tinggi alat, dan selesai. Dalam setiap kesempatan pengukuran, saya selalu menyempatkan diri untuk mengajari anggota survey saya untuk melakukan hal itu dan sebagian besar dari mereka bisa melakukannya dengan baik. Kabar gembiranya, tidak perlu lulusan universitas untuk melakukan hal tersebut, karena sebagian besar anggota survey saya bahkan tidak lulus SMP.
Perbedaan antara anggota survey saya dengan kita adalah (tanpa bermaksud mendiskriminasikan pendidikan), sudah seharusnya kita memahami konsep-konsep dari apa yang kita kerjakan, bukan sekedar menjadi robot yang hanya mentaati perintah tanpa tau maksud dari perintah dan manfaat dari melakukan perintah tersebut.
Jadi tentukan pilihan anda, apakah anda ingin menjadi operator alat atau surveyor?

3. Sikap Kerja
Pada saat pengambilan data, sikap kerja yang baik sangat berpengaruh terhadap ketepatan data ukur yang kita ambil.
Lakukan briefing (pengarahan) di awal sebelum kerja dimulai untuk mengarahkan dan menjelaskan kepada anggota survey mengenai rencana kerja hari itu, langkah kerja, dan target yang ingin dicapai.
Lakukan pengarahan lagi (jika diperlukan) sebelum surveyor melakukan setting alat. Sebelum surveyor melakukan centering point alat, sebaiknya sudah harus ditentukan langkah kerja yang jelas, seperti tahapan pengambilan data, penentuan titik yang akan diambil, dan pengaturan (pembagian tugas) anggota survey. Jika ketiga hal tersebut telah ditentukan terlebih dahulu, surveyor akan lebih konsentrasi dalam hal pengambilan data sehingga kesalahan penulisan data dapat diminimalkan dan tidak lagi sibuk mengatur tenaga survey ataupun bingung menentukan titik mana yang akan diambil. Tentukan si A pegang rambu di patok belakang, si B pasang patok di depan dan mendirikan rambu ukur jika sudah pasang patok, si C rintis jalur di depan, dan sebagainya.
Fokus pada tahapan pengambilan data. Lakukan tahapan setting alat dengan cermat dan teliti. Lakukan tahapan pengambilan data dengan runut dan benar, misal: pengambilan bacaan biasa sudut horizontal titik belakang dan catat, baca bacaan rambu ukur titik belakang dan catat, baca sudut vertikal dan catat, pengambilan bacaan biasa sudut horizontal titik depan dan catat, baca bacaan rambu ukur titik depan dan catat, baca sudut vertikal dan catat, putar teropong ke posisi bacaan luar biasa, pengambilan bacaan luar biasa sudut horizontal titik depan dan catat, pengambilan bacaan luar biasa sudut horizontal titik belakang dan catat, ukur tinggi patok dan catat, ukur tinggi alat dan catat.
Dengan semakin canggihnya alat ukur teodolit, saat ini sudah tersedia teodolit dengan teknologi display digital sehingga user (surveyor) tidak perlu lagi membaca teropong nonius untuk melihat bacaan horizontal maupun vertikal. Alat teodolit semakin mudah digunakan dan Surveyor pun semakin dimudahkan dengan adanya teknologi tersebut. Namun tetap saja, kesalahan pengambilan data ukur tetap akan terjadi jika surveyor tidak fokus atau kurang konsentrasi dalam pengambilan data. Percayalah!!! Selama enam tahun pengalaman saya menjadi surveyor, sudah banyak surveyor yang bekerja sama dengan saya baik dari internal perusahaan maupun eksternal (konsultan, kontraktor, dsb), saya amati dan analisa bahwa menggunakan alat teodolit digital lebih besar berpotensi menimbulkan kesalahan pengukuran daripada menggunakan teodolit jadul (seperti T0, T2 Wild, dsb). Koq bisa? Jelas bisa!!! Karena pengambilan data ukur pada survey terestris khususnya dengan menggunakan teodolit, peran manusia sebagai operator alat masih sangat besar dalam proses pengambilan data berbeda dengan pengambilan data dengan menggunakan GPS ataupun Remote sensing. Padahal manusia adalah tempatnya salah dan dosa :) Karena kemudahan-kemudahan yang ada sang operator jadi "dimanjakan" dengan alat sehingga secara psikologis sang operator cenderung lengah (bahkan lupa) pada saat pengambilan data-data yang diperlukan. Contohnya: Pada teodolit digital, bacaan sudut vertikal akan langsung nampak di display begitu kita menggerakan teropong sehingga kita bisa langsung mencatatnya pada lembar data ukur. Tapi justru lebih banyak yang hanya melihat display tersebut (yang entah kenapa) malah lupa untuk mencatatnya di lembar data ukur. Berbeda dengan teodolit jadul, yang kita harus susah payah memicingkan mata untuk membaca nonius bacaan vertikal pada teropong untuk mendapatkan data vertikal (maupun horizontal) dan karena susah payah tersebut maka kita langsung buru-buru mencatat sebelum lupa karena kalau lupa kita harus susah payah lagi. Oleh karena menggunakan alat jadul dengan susah payah sehingga biasanya surveyor lebih konsentrasi dan fokus agar susah payahnya segera berakhir dan tidak mengulangi kesalahan-kesalahan konyol sehingga harus bersusahpayah lagi. Menurut pengalaman saya, biasanya data sudut vertikal dan bacaan horizontal luar biasa yang paling sering lupa ditulis oleh surveyor. Maka, apapun alat yang anda pakai tetaplah fokus, konsentrasi, dan disiplin pada saat pengukuran sehingga anda terhindar dari kesalahan yang menyebabkan anda mengukur ulang.

4. Lembar Data Ukur
Tulislah data pengukuran dengan tulisan yang jelas untuk memudahkan anda ataupun data proses officer pada saat olah data nantinya. Tulislah dengan huruf, angka, ataupun kata dengan jelas dan dapat dimengerti oleh orang lain, intinya: NULISNYA JANGAN ALAY!!! Bedakan antara angka 3 dan 8, bedakan antara angka 4 dan 9, bedakan antara angka 2 dan 5, angka-angka tersebut yang sering hampir mirip ditulis oleh surveyor sehingga data proses officer salah menginputnya dalam program olah data.
Jangan memanipulasi data pengukuran. Tulislah data apa adanya sesuai yang tertera pada display alat ataupun bacaan nonius alat. Jika memang yakin salah, coret saja data lama dengan satu garis tanpa perlu diurek-urek (terus terang saya ragu untuk menulis bahasa Indonesia dari istilah ini, tapi saya yakin anda tau maksud saya), apalagi di tipe-ex, haram hukumnya. Apapun data yang nampak pada alat, adalah data yang sesungguhnya, dan jika memang terjadi selisih (misalnya antara bacaan biasa dan luar biasa) maka data tersebut belum tentu salah. Anda bisa memilahnya nanti pada saat proses data, mungkin saja data yang anda coret tadi adalah data yang benar. Kecuali jika anda yakin bahwa data yang anda ambil adalah salah (misal, karena posisi alat tidak lagi center), maka sebaiknya lakukan pengambilan data ulang. Jika anda ragu-ragu mengenai data anda, juga lakukan pengambilan data ulang daripada anda harus mengukur ulang nantinya.
Peliharalah lembar data ukur anda melebihi gadget anda. Jaga kebersihan lembar data ukur agar tulisannya masih dapat dikenali, tidak tertutup noda, dan sebagainya. Sudah seharusnya anda memelihara lembar data ukur anda karena jerih payah anda dalam melakukan pengukuran topografi selama berbulan-bulan akan sia-sia jika lembar data hilang, sobek, rusak karena basah, dan sebagainya.
Tidak perlu juga anda menghiasi lembar data ukur dengan kaligrafi, gambar bunga-bunga, ataupun gambar Luna Maya karena jika anda punya waktu untuk melakukan itu berarti anda punya waktu untuk melakukan hal yang lebih bermanfaat seperti menggambar sketsa lokasi pengukuran. Gambarlah sketsa lokasi titik pengukuran dengan sedetil-detilnya dan sejelas-jelasnya. Jika diperlukan, gambar profil penampang dari bentukan lahan dari titik tempat anda mengukur. Hal ini akan sangat bermanfaat nantinya pada saat proses data. Misal: dari data ukur di dapat beda tinggi antara titik A dan B adalah 1 meter padahal pada data ukur yang sama beda tinggi antara titik B dan A adalah 2 meter (bacaan dilakukan muka belakang), jika kita menggambar sketsa lokasi dengan detil dan jelas bahkan sampai dengan gambar penampangnya maka kita akan lebih mudah menentukan mana data yang akan di pakai, yang 1 meter atau yang 2 meter berdasarkan informasi dari sketsa yang kita gambar.
Perlu kita sadari bahwa belum tentu kita sendiri yang akan mengolah data pengukuran yang kita lakukan, bisa saja olah data dilakukan oleh orang lain atau staff khusus untuk keperluan oleh data. Mudahkanlah anda ataupun orang yang akan mengolah data anda dengan cara memperhatikan hal-hal di atas (menulis dengan jelas, lembar data ukur terawat dengan baik, sketsa lokasi titik pengukuran detil dan jelas). Saran saya, bantulah diri anda sendiri agar anda tidak kesulitan mengolah data yang anda tulis sendiri, lakukan pengambilan data dengan sebaik-baiknya agar anda tidak dipermalukan oleh si pengolah data. Setelah bertahun-tahun mengolah data orang lain, saya bahkan dapat mengetahui apa yang sesungguhnya surveyor lakukan pada saat melakukan pengukuran (pengambilan data) :D

5. Alat Survey
Kenali alat yang anda gunakan, bacalah buku panduan (manual book) dari alat anda, bukan hanya disimpan di laci meja kerja di kantor anda. Kenali spesifikasi dan karakteristik alat anda, seperti berapa ketelitian alat, sudut vertikal berupa heling atau zenith, arah putar piringan horizontalnya searah atau berlawanan jarum jam, berapa lama daya tahan baterainya, dan sebagainya. Hal ini sangat berguna dalam menentukan alat yang tepat untuk suatu pekerjaan pengukuran. Mengenali alat dengan baik juga sangat berguna pada saat proses pengukuran berlangsung, anda akan terhindar dari kehabisan baterai pada saat sedang asik mengambil data, atau hilangnya data pengukuran karena salah mencet tombol (pada Total Station).

Demikianlah beberapa hal yang dapat saya bagi berdasarkan pengalaman pribadi saya sebagai surveyor. Tanpa maksud menggurui, hanya bermaksud sebagai bahan renungan dan pembelajaran agar kita terhindar dari kesalahan atau bagi yang sudah melakukan kesalahan, cepat disadarkan dan kembali ke jalan yang benar. Jika terdapat kekeliruan dalam penulisan, bahasa yang sulit dimengerti, atau apapun itu, saya mohon maaf. Semoga artikel ini bisa jadi pembelajaran bersama, dan Semoga Bermanfaat...


 sumber :  https://brainly.co.id/tugas/459205  http://lksotomotif.blogspot.co.id/2021/03/hal-hal-yang-harus-diperhatikan-pada.html https://adeetyo.blogspot.co.id/2012/11/5-hal-yang-perlu-diperhatikan-pada.htm
Lebih baru Lebih lama